Reproduksi

Hi Gvrls! Bagaimana proses hadirnya seorang anak ke dunia? Pertanyaan itu sepertinya sederhana ya, tapi proses terciptanya seorang anak itu mencakup banyak hal terkait perempuan dan laki-laki. Kita mulai dari proses biologis yang paling awal, yaitu proses reproduksi. Proses reproduksi adalah proses alamiah yang melibatkan laki-laki dan perempuan dewasa untuk menghasilkan keturunan demi kelestarian spesies. Proses reproduksi berkaitan dengan alat reproduksi laki-laki dan perempuan yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Bagaimana masing-masing sistem reproduksi tersebut bekerja? Kita lihat videonya yuk.

Pemateri
dr. Samuel J. Olam, MPH

Materi Dasar

30 menit

1 video

Kuis

Tanya Jawab

Materi Dasar

45 menit

2 video

Kuis

Tanya Jawab

Play Video

Durasi
25 menit

Luar biasa ya proses terciptanya janin sampai lahirnya seorang anak, sebuah perjalanan yang panjang, kompleks  dan tidak mudah. Untuk itu kita perlu menyayangi diri kita dan juga menghargai semua manusia yang ada di bumi ini.

Sebagai perempuan, kita perlu menyiapkan diri dengan baik dan matang sebelum memutuskan apakah akan hamil. Jika memilih untuk hamil, perempuan bisa dan berhak mengatur kehamilannya. Hal tersebut akan dijelaskan pada sesi kehamilan. (link ke hal kehamilan).

Kuis

Tanya Jawab

Ini sebetulnya menarik karena dalam penelitian datanya belum benar-benar kuat.  Di masa sekarang kita melihat usia pubertas semakin muda karena semain baik nutrisi yang kita dapatkan. Semakin mudah mendapat makanan yang enak dan yang bernutrisi. Jadi semakian kesini usia pubertas semakin muda. Tapi tidak ada acara tertentu untuk mempercepat puber. Jadi hasil penelitian baru sampai situ.

Saya akan menjawab secara medis ya, “Saya sangat merasa itu wajar-wajar saja. Menurut Saya  menormalisasi atau membicarakan hal yang tabu menjadi biasa saja adalah awal dari perubahan ea rah lebih baik.” Misalnya dulu kita nggak berani ngomongin menstruasi atau kehamilan pada remaja. Orang tua kita nggak ngomongin ini secara terbuka, tapi sekarang kita bisa ngomongin ini secara terbuka dan akhirnya kita punya kesadaran yang lebih baik :  “ Oh ternyata hamil itu bukan masalah sepele ya…. Memiliki anak itu harus punya banyak pertimbangan”.

Jadi saya rasa membuat sesuatu yang dulunya tidak diperbincangkan untuk sekarang diperbincangkan bisa jadi akan ada banyak tantangan. Mungkin kembali lagi ke lingkungan yang di dekatmu seperti apa, ada lingkungan yang bisa lebih menerima, ada yang kurang bisa. Saya nggak punya jawaban pastinya. Ini kembali lagi ke situasi dan kondisi masing-masing. Cara kita membawakan hal ini juga mungkin perlu beda-beda, perlu lebh smart. Kadang kalau kita ngomongnya dengan cara yang kasar, orang lebih sulit untuk menerimanya. Tapi kalau kita membawanya dengan cara yang lebih halus atau dalam konteks ilmiah, hal tersebut akan lebih bisa diterima.

Seringkali memberikan edukasi reproduksi dan seksual bagi laki-laki itu lebih sulit daripada ke perempuan. Perempuan mengalami menstruasi jadi orang tua akan tahu bahwa anak perempuannya sudah sampai pasa usia di mana membutuhkan pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksualitas . Biasanya orang tua khususnya Ibu mengajarkan ke anak perempuannya. Anak laki-laki tidak selalu terbuka pada orang tuanya  kalau ia mengalami mimpi basah sehingga ortu tidak tahu apakah anaknya sudah masuk masa pubertas atau belum. Jarang ada laki-laki yang membuka pembicaraan tentang itu sehingga cara yang tepat adalah dengan membuka pembicaraan tentang itu. Kalau punya adik laki-laki bisa ngobrol sama dia , tanya-tanya , mungkin nggak masuk langsung dari seks tapi bisa dari pacaran atau dari relasi dulu sebelum masuk ke dalam obrolan tentang edukasi seks.

Laki-laki pada umumya tidak merasakan nyeri atau sakit selama proses pubertasnya. Kalau perempuan buka hanya saja ketika pubertas tapi juga saat tiap kali mens kadang sakit karena kontraksi rahim.

Sangat mungkin ovum yang telah dibuahi oleh sel sperma tidak tertanam di rahim, misalnya ada kondisi kelainan pada kondisi rahim itu sendiri. Atau kondisi di mana di sekitar rahim tertanam alat kontrasepsi seperti spiral sehingga tidak bisa menempel. Tapi, tanpa itupun kondisi tersebut bisa terjadi.

Materi Selanjutnya

Seksualitas

Hi Gvrls! Kalau tadi kita sudah membahas banyak hal seputar reproduksi, sekarang kita akan membicarakan terjadinya pembuahan.