Consent
Hi Gvrls! Relasi sehat dan concent adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Apa sih consent itu, ciri-cirinya dan apa pentingnya dalam relasi? Yuk kita pelajari !
Pemateri
dr. Asti Widihastuti MHC
Hi Gvrls! Relasi sehat dan concent adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Apa sih consent itu, ciri-cirinya dan apa pentingnya dalam relasi? Yuk kita pelajari !
Pemateri
dr. Asti Widihastuti MHC
Durasi
27 menit
Semoga kamu tambah paham tentang pentingnya consent. Masih ada satu lagi tentang relasi sehat yang akan kita bahas, yaitu tentang batasan. Pacaran ternyata tidak selalu kemana saja berdua dan melakukan apa saja berdua. Pacaran yang sehat itu butuh batasan supaya masing-masing pribadi bisa mengembangkan diri.
Durasi
23 menit
Consent perlu dipikirkan, dibicarakan dan disepakati ketika awal relasi. Tapi tentu saja tidak terlambat bagi kamu yang sudah berelasi cukup lama dengan pasanganmu. Untuk kamu yang memilih tidak pacaran atau pacaran di suatu saat nanti, consent dapat dipersiapkan dengan baik.
Durasi
7 menit
Itu semua pengetahuan yang bisa kami bagikan supaya kamu dan pasangan atau pacar bisa sama-sama berusaha menjalin relasi yang sehat, relasi yang setara, saling menghormati dan menyayangi.
Ini kesempatan bagus untuk praktek I message, supaya kita tahu apa yang sebenarnya terjadi untuk menghindari asumsi. Saya coba contohkan ya, saya jadi temanmu itu : “Saya lihat kamu belakang ini jadi flat dan tidak ada semangat kalau aku lagi cerita . Itu bener nggak sih?”
Jadi kita menyatakan observasi dan meminta konfirmasi. Meminta konfirmasi itu penting karena siapa tahu kita yang salah. Mungkin saja pacar temanmu itu memang tidak ekpresif atau sedang sibuk melakukan sesuatu sehingga tidak bisa terlalu memperhatikan pacarnya.
Cara lain adalah misalnya ketika cowoknya jawab nih : “Aku biasa aja, perasaanku sama aja seperti yang kemarin-kemarin, nggak ada yang berubah.”
Tapi temanmu merasa ini flat banget, nah I message bisa dipakai lagi : “Ketika kamu nggak respon aku ketika aku cerita hal yang menarik, Aku merasa kamu nggak tertarik”. Ini untuk mengungkapkan apa yang teman kamu rasakan.
Pertama, minta konfirmasi dulu lalu I message untuk mengungkapkan perasaan. Kalau temanmu tidak mau meneruskan hubungan, bisa juga dengan I message lagi , misalnya : “Kita sudah berkomitmen sekian bulan tapi aku merasa kita nggak akan jalan lebih jauh lagi. Aku merasa kita lebih baik berhenti dari relasi ini”. Terserah temanmu mau membawa ke mana relasinya, tapi saya sarankan untuk membicarakannya dulu supaya lebih jelas.
Dalam relasi kita perlu menyadari bahwa sangat mungkin dua orang dengan dua perasaan dan preferensi yang berbeda menjadi satu pasangan, jadi ekspektasi yang satu bersikap pada yang lain itu dibicarakan dan disepakati. Memang ada orang yang sukanya meluk, sukanya lendetan. Ada juga orang yang bisa sangat ramah tapi nggak nyaman kalau berdekatan secara fisik dengan orang.
Nah sebenarnya pasangan ini sudah membicarakannya , tapi mungkin karena yang satu itu ekpresinya adalah memeluk , jadi mungkin refleks memeluk saat pasangannya sedang ada masalah. Itu bahasa dia untuk mendukung. Ini juga pengingat bahwa salama relasi yang sehat komunikasi perlu terus dilakukan dengan kesadaran bahwa dua orang punya preferensi yang berbeda.
Itu bisa dicontohkan sebagai batasan fisik, mungkin bisa disampaikan ke pacarnya : “Aku tahu bahwa kamu mau mendukung aku, tapi aku benaran nggak nyaman kalau dipeluk. Bukan berarti aku nggak sayang kamu dan bukan berarti aku ngak tahu kalau kamu sayang aku. Boleh nggak kamu menunjukkan dukungan ke aku dengan cara yang lain. Menurutmu bahasa tubuh apa yang bisa menunjukkan itu?”
Pacarnya bisa diajak membahas ini sehingga sama-sama paham. Pacarnya juga nggak frustasi karena diberi solusi. Pacarnya dibantu untuk punya pilhan apa yang bisa dia lakukan untuk menunjukkan empati atau perhatiannya.
Pernyataan dukungan itu bisa ditunjukkan dengan berbagai cara, bisa dengan ekpresi tubuh, kontak mata, ungkapan langsung dan masih banyak lagi. Ini contoh batasan fisik yang bagus untuk dilatih dan dibicarakan.
Kalau mau memperlancar ketrampilan I message adalah apa yang dirasa saat dipeluk disampaikan, contohnya begini : “ Ketika kamu memeluk aku, aku tahu kamu ingin menunjukkan dukungan, tapi aku merasa risih dengan itu”.
Teman-teman bisa juga menyadari emosi yang sedang dirasakan beneran ada untuk menunjukkan empati atau dukungan, dengan memvalidasi apa pun perasaan pacar kita. Sebagai contoh “ Aku tahu bahwa sekarang kamu sedang sangat kalut. Wajar banget kamu merasa kalut (bisa diganti dengan perasaan apapun). Untuk itu aku ada di sini, aku mendukung kamu.” Itu pernyataaan yang nggak pakai kontak fisik tapi kita tahu perasaan dia benar dan kita menyatakan perasaan dia benar.
Validasi perasaan ini penting sekali dalam relasi. Dengan memvalidasi perasaannya, kita mengizinkan dia untuk kalut dalam waktu sesaat itu saja dan kita terus memberi dukungan.
Yang menjadi masalah di sini, sebagai sahabat kita nggak pengen sahabat kita tersakiti berulang-ulang. Ini relevan dengan yang tadi kita pelajari dengan batasan. Mungkin kita bisa lihat dari alasan kenapa orang berpacaran, alasannya bisa sangat banyak dan berbeda-beda.
Ada alasan orang berpacaran supaya dia diterima oleh temannya, karena temannya sudah pacaran. Ada pacaran untuk mengobati rasa kesepiannya. Kita nggak tahu alasan temanmu pacaran. Meski kita nggak tahu, yang perlu diingat kamu dan temanmu adalah dua orang yang berbeda. Bisa bersahat dekat banget tapi cara berpikir dan punya nilai yang bebeda juga. Itu yang bisa bikin kamu membentuk batasan.
“Ok dia sahabatku, dia melakukan apa yang dia inginkan dan apa yang dia inginkan itu diluar kekuasaanku.” Kalau kamu tergerak untuk punya pendapat bisa juga untuk dikomunikasikan
Lewat I message tapi ini perlu direncanakan supaya kamu nggak kecewa. Kamu perlu menyiapkan hati untuk tidak kecewa dengan apapun responnya. Kalau dia memutuskan untuk tetap pacaran meskipun sahabatan dengan kamu, itu diluar kontrolmu. Ya sudah relakan saja. Kamu bisa bilang “Ya sudah kalau begitu, tapi seperti kamu pernah alami pacaran itu bisa bikin kamu senang tapi juga bikin kamu sedih, kamu persiapkan saja, hati hati.”
Ada poin penting yang ingin saya sampaikan yaitu adanya tekanan kelompok.
Ada orang yang pacaran bukan karena pengin tapi supaya dianggap keren dan bikin orang diterima karena salah satu syarat diterima itu kalau punya pasangan. Standar orang beda satu dengan yang lain. Jadi kita bisa mendukung teman dan kita bisa memberikan pengamatan kita tentang dia karena mungkin itu yang tidak dia lihat.